Tugas Eykee.............
Kota samarinda terbentuk sejak ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 H" penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke 320 pada tanggal 21 Januari 1980. Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan SAMARENDA atau lama-kelamaan ejaan "SAMARINDA”. Samarinda merupakan kota yang banyak dilewati oleh sungai maka tidak heran apabila banyak pusat kegiatan pemerintahan di kota Samarinda berjalan diwilayah dekat sungai. Potensi perekonomian Kota Samarinda menonjol karena memproduksi bahan baku yang diolah pada berbagai industri seperti : Industri Pengolahan Rotan, serta industri Pengrajin Kayu. Selain industri menengah, juga memiliki potensi industri rumah tangga atau produk kerajinan rakyat seperti : batu-batuan, rotan, peralatan dan hiasan tradisional.disisi lain perkembangan sektor ekonomi di Kota Samarinda juga berkembang melalui sektor pariwisata seperti: Air terjun Tanah Merah, Kebun Raya Samarinda, Cagar Budaya Suku Dayak, Mesjid Tua Samarinda Seberang, serta potensi Wisata di sepanjang Sungai Mahakam.
Ibu kota Kalimantan Timur ini tidak hanya berkembang pada sektor ekonomi kotanya saja namun juga berkembang pada sektor pembangunan kotanya, seperti dapat dilihat apabila pada siang hari memang terlihat seperti kota-kota besar lainnya yang semrawut dan macet yang berlebih namun pada malam hari di Kota Samarinda sangat berbeda dengan situasi yang demikian karena pada malam hari terasa sangat lengang dan nyaman.
Namun pada saat sekarang ini banyak tumbuh masalah kompleks yang butuh perhatian lebih dari pemerintah daerah setempat seperti misalnya kurang terkontrolnya transmigrasi dari daerah yang penduduknya jauh lebih padat ke Kota Samarinda, maka tak ada pilihan lain penduduk pasti memilih tinggal di bantaran sungai yang mengakibatkan kawasan tersebut semakin parah dan terasa tidak nyaman.Lebih lanjut lagi pada saat sekarang ini pemerintah kota Samarinda sedang mengupayakan perubahan atau perkembangan kawasan dalam segi pertanian Sektor pertanian kota yang berbasis teknologi modern atau berbasis geoteknologi merupakan arah pembangunan pertanian perkotaan di Kota Samarinda. Penerapan kebun kota sebagai bagian dari pertanian perkotaan adalah salah satu solusi pencapaian sukses dalam segi pertanian. Ciri khas pertanian perkotaan adalah bertanam dengan memanfaatkan lahan yang terbatas misalnya pekarangan rumah atau menggunakan wadah. Komoditi yang dapat dikembangkan terutama adalah jenis sayuran dan buah-buahan.
Sabtu, 04 September 2010
POTENSI KOTA SAMARINDA diPERTANIAN
Berkembang dimana aja ea????
Secara umum potensi Sumber Daya Alam yang sudah dimanfatkan maupun yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain sektor Pertanian dan Kehutanan, Pertambangan dan Penggalian (Batu Bara, Minyak, Bahan Galian Golongan C, Pasir kuarsa ,Industri dan Pariwisata. Berikut beberapa potensi yang tersedia dan dapat dikembangkan diantaranya:
Pertanian Perkotaan
Sektor pertanian kota yang berbasis teknologi modern atau berbasis geoteknologi merupakan arah pembangunan pertanian perkotaan di Kota Samarinda. Penerapan kebun kota (urban gardening) sebagai bagian dari pertanian perkotaan adalah salah satu solusi yang dapat ditawarkan. Ciri khas pertanian perkotaan adalah bertanam dengan memanfaatkan lahan yang terbatas misalnya pekarangan rumah atau menggunakan wadah. Komoditi yang dapat dikembangkan terutama adalah jenis sayuran dan buah-buahan.
Pusat pengembangan pertanian kota Sammarinda terletak di:
• Kecamatan Samarinda Utara
• Kecamatan Samarinda Ilir
• Kecamatan Samarinda Ulu
Faktor pendukung:
Tersedianya lahan dalam luas terbatas berupa pekarangan maupun tanah kosong belum dimanfaatkan untuk ditanami komoditi sayuran atau buah-buahan.
• Program pemenuhan gizi masyarakat yang memerlukan pasokan komoditi pangan bergizi dari masyarakat Kota Samarinda sendiri untuk mengurangi ketergantungan dari daerah lain.
• Adanya perkotaan akan mengurangi dampak negatif pertumbuhan industri yang cenderung menimbulkan polusi.
• Pertumbuhan penduduk Kota Samarinda sebagai akibat perkembangan kota merupakan pasar potensial bagi produk pertanian perkotaan.
Keunggulan Pertanian Perkotaan:
• Memungkinkan dilakukan pemeliharaan tanaman secara intensif dalam
keterbatasan tempat.
• Memudahkan pelaksanaan pertanaman majemuk dalam satu wadah (intercropping)
• Memungkinkan pemanfaatan tanah-tanah "nganggur" di perkotaan.
• Meningkatkan hasil kerja orang-orang dengan ketrampilan terbatas dan kurang pendidikan formal.
• Penanaman menjadi murah karena dapat memanfaatkan lahan dengan luasan yang tidak begitu besar.
• Dapat dijadikan terapi kejiwaan dengan berkebun.
Strategi Pengembangan:
• Menerapkan pertanian perkotaan di lahan-lahan tertentu berkoordinasi dengan program tata kota untuk memanfaatkan luasan lahan terbuka potensial.
• Memasyarakatkan pertanian perkotaan di daerah peri-urban (pinggiran kota) yang dikaitkan dengan penanggulangan gizi buruk dengan bertanam sayuran dan buah-buahan.
• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pertanian perkotaan kepada masyarakat perkotaan dan pinggiran kota seluas-
Secara umum potensi Sumber Daya Alam yang sudah dimanfatkan maupun yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain sektor Pertanian dan Kehutanan, Pertambangan dan Penggalian (Batu Bara, Minyak, Bahan Galian Golongan C, Pasir kuarsa ,Industri dan Pariwisata. Berikut beberapa potensi yang tersedia dan dapat dikembangkan diantaranya:
Pertanian Perkotaan
Sektor pertanian kota yang berbasis teknologi modern atau berbasis geoteknologi merupakan arah pembangunan pertanian perkotaan di Kota Samarinda. Penerapan kebun kota (urban gardening) sebagai bagian dari pertanian perkotaan adalah salah satu solusi yang dapat ditawarkan. Ciri khas pertanian perkotaan adalah bertanam dengan memanfaatkan lahan yang terbatas misalnya pekarangan rumah atau menggunakan wadah. Komoditi yang dapat dikembangkan terutama adalah jenis sayuran dan buah-buahan.
Pusat pengembangan pertanian kota Sammarinda terletak di:
• Kecamatan Samarinda Utara
• Kecamatan Samarinda Ilir
• Kecamatan Samarinda Ulu
Faktor pendukung:
Tersedianya lahan dalam luas terbatas berupa pekarangan maupun tanah kosong belum dimanfaatkan untuk ditanami komoditi sayuran atau buah-buahan.
• Program pemenuhan gizi masyarakat yang memerlukan pasokan komoditi pangan bergizi dari masyarakat Kota Samarinda sendiri untuk mengurangi ketergantungan dari daerah lain.
• Adanya perkotaan akan mengurangi dampak negatif pertumbuhan industri yang cenderung menimbulkan polusi.
• Pertumbuhan penduduk Kota Samarinda sebagai akibat perkembangan kota merupakan pasar potensial bagi produk pertanian perkotaan.
Keunggulan Pertanian Perkotaan:
• Memungkinkan dilakukan pemeliharaan tanaman secara intensif dalam
keterbatasan tempat.
• Memudahkan pelaksanaan pertanaman majemuk dalam satu wadah (intercropping)
• Memungkinkan pemanfaatan tanah-tanah "nganggur" di perkotaan.
• Meningkatkan hasil kerja orang-orang dengan ketrampilan terbatas dan kurang pendidikan formal.
• Penanaman menjadi murah karena dapat memanfaatkan lahan dengan luasan yang tidak begitu besar.
• Dapat dijadikan terapi kejiwaan dengan berkebun.
Strategi Pengembangan:
• Menerapkan pertanian perkotaan di lahan-lahan tertentu berkoordinasi dengan program tata kota untuk memanfaatkan luasan lahan terbuka potensial.
• Memasyarakatkan pertanian perkotaan di daerah peri-urban (pinggiran kota) yang dikaitkan dengan penanggulangan gizi buruk dengan bertanam sayuran dan buah-buahan.
• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pertanian perkotaan kepada masyarakat perkotaan dan pinggiran kota seluas-
SAMARINDA KOTA BERKEMBANG
KOTA SAMARINDA...(Articeeelll)
Sejarah kota pada bulan Januari 1668 yang dijadikan patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi "Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 H" penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke 320 pada tanggal 21 Januari 1980Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan SAMARENDA atau lama-kelamaan ejaan "SAMARINDA”. Untuk profil wilayahnya Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda mengalami perkembangan kegiatan dan fungsi perkotaan, bahkan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat kegiatan bagi kawasan Timur Pulau Kalimantan.Pemandangan kala malam, jauh berbeda dengan pemandangan siang hari. Di siang hari, kesemrawutan dan kemacetan tampak mewarnai jalan-jalan kota. Seperti halnya kota yang dilewati sungai, pemukiman penduduk pun sebagian besar berada ditepi sungai.
Namun, karena pertumbuhan penduduk dan migrasi dari luar daerah yang tidak terkendali mengakibatkan daerah di sepanjang bantaran sungai padat dan kumuh. Kota samarinda sendiri terletak pada ketinggian 7-25 meter dari permukaan laut dengan luas terbesar, 20.520 Ha, atau 28,58% dari total luas kota. Demikian pula dengan jumlah penduduknya, 118.606 jiwa. Namun tingkat kepadatan tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Samarinda Ulu dengan 31,35 Jiwa/Ha. Kecamatan dengan luas paling kecil ini, 2.987 Ha atau sekitar 4,16% dari luas kota, memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di Samarinda, 93.643 jiwa. Sementara Kecamatan Palaran dengan luas ke-2 terbesar di Samarinda, 20.437 Ha atau 28,46% dari luas kota, jumlah penduduknya justru paling rendah dibanding kecamatan lainnya,34.592 jiwa sehingga kepadatannya hanya 1,69 jiwa/Ha.
Potensi perekonomian Kota Samarinda menonjol karena memproduksi bahan baku yang diolah pada berbagai industri seperti : Industri Pengolahan Rotan, Industri Plywood, Industri Moulding, serta industri Pengrajin Kayu. Selain industri menengah, juga memiliki potensi industri rumah tangga atau produk kerajinan rakyat seperti : batu-batuan (kristal, kecubung, dll), rotan (topi seraung,lampit, dll), peralatan dan hiasan tradisional (mandau, patung, manik-manik, dll), serta pakaian tradisional (sarung samarinda, batik Kaltim, dll).Kota Samarinda juga menyimpan potensi perekonomian melalui sektor pariwisata, diantaranya : Air terjun Tanah Merah, Kebun Raya Samarinda, Cagar Budaya Suku Dayak, Mesjid Tua Samarinda Seberang, serta potensi Wisata di sepanjang Sungai Mahakam.
Sejarah kota pada bulan Januari 1668 yang dijadikan patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi "Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 H" penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke 320 pada tanggal 21 Januari 1980Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan SAMARENDA atau lama-kelamaan ejaan "SAMARINDA”. Untuk profil wilayahnya Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda mengalami perkembangan kegiatan dan fungsi perkotaan, bahkan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat kegiatan bagi kawasan Timur Pulau Kalimantan.Pemandangan kala malam, jauh berbeda dengan pemandangan siang hari. Di siang hari, kesemrawutan dan kemacetan tampak mewarnai jalan-jalan kota. Seperti halnya kota yang dilewati sungai, pemukiman penduduk pun sebagian besar berada ditepi sungai.
Namun, karena pertumbuhan penduduk dan migrasi dari luar daerah yang tidak terkendali mengakibatkan daerah di sepanjang bantaran sungai padat dan kumuh. Kota samarinda sendiri terletak pada ketinggian 7-25 meter dari permukaan laut dengan luas terbesar, 20.520 Ha, atau 28,58% dari total luas kota. Demikian pula dengan jumlah penduduknya, 118.606 jiwa. Namun tingkat kepadatan tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Samarinda Ulu dengan 31,35 Jiwa/Ha. Kecamatan dengan luas paling kecil ini, 2.987 Ha atau sekitar 4,16% dari luas kota, memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di Samarinda, 93.643 jiwa. Sementara Kecamatan Palaran dengan luas ke-2 terbesar di Samarinda, 20.437 Ha atau 28,46% dari luas kota, jumlah penduduknya justru paling rendah dibanding kecamatan lainnya,34.592 jiwa sehingga kepadatannya hanya 1,69 jiwa/Ha.
Potensi perekonomian Kota Samarinda menonjol karena memproduksi bahan baku yang diolah pada berbagai industri seperti : Industri Pengolahan Rotan, Industri Plywood, Industri Moulding, serta industri Pengrajin Kayu. Selain industri menengah, juga memiliki potensi industri rumah tangga atau produk kerajinan rakyat seperti : batu-batuan (kristal, kecubung, dll), rotan (topi seraung,lampit, dll), peralatan dan hiasan tradisional (mandau, patung, manik-manik, dll), serta pakaian tradisional (sarung samarinda, batik Kaltim, dll).Kota Samarinda juga menyimpan potensi perekonomian melalui sektor pariwisata, diantaranya : Air terjun Tanah Merah, Kebun Raya Samarinda, Cagar Budaya Suku Dayak, Mesjid Tua Samarinda Seberang, serta potensi Wisata di sepanjang Sungai Mahakam.
Langganan:
Postingan (Atom)